Siapa yang tidak kenal Muhammad
Ali, petinju legendaris kelas dunia asal Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara, Muhammad
Ali mendapatkan pertanyaan, Apakah Anda punya bodyguard? Dengan ekspresi
serius (agak gimanaa gituh) dan seolah jarinya menghitung satu…
dua… tiga… (pura-pura menghitung), lalu tersenyum dan membuka
matanya.
Muhammad Ali menjawab.
Saya punya
satu bodyguard.
DIA tidak punya mata, tapi DIA melihat.
DIA tidak
punya telinga, tapi DIA mendengar.
DIA ingat
semua hal dengan ingatan yang kuat.
Kalau DIA
ingin sesuatu, DIA tinggal menciptakannya dan langsung jadi.
Pengikutnya
patuh dan DIA tahu apa yang orang bicarakan.
DIA tahu
semua rahasia bahkan yang ada di dalam benak.
Siapa DIA?
DIA adalah ALLAH.
DIA adalah
bodyguard saya
DIA adalah
bodyguard Anda
Jawaban yang luar biasa cerdas
dan “bergizi tinggi”.
Seperti kita ketahui, salah satu asma’ul
husna adalah Al-Mu'min, Allah Maha Memberi Rasa Aman. Allah adalah bodyguard
kita semua.
Kalau presiden, artis, pejabat,
atau orang kaya punya bodyguard, maka bodyguard mereka adalah bodyguard
biasa saja. Mereka masih sebatas manusia, bekerja atas dasar pamrih, atas dasar
gaji dan bekerja sesuai perintah sang majikan.
Allah bukan bodyguard
biasa, tidak bekerja atas dasar perintah, bukan pula karena pamrih ataupun
gaji.
Persoalannya adalah berapa banyak
manusia yang memiliki keyakinan (keimanan) yang tinggi bahwa Allah benar-benar
melindungi kita, seperti keyakinan Muhammad Ali yang begitu mantap. Tidak
sedikit manusia yang lebih percaya pada manusia lagi, bukan pada Sang Pembuat
manusia. Keyakian yang semu.
Manusia sering kali lebih
mengedepankan logika dan apa yang terlihat mata, dibanding keimanan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Pernahkah terpikir oleh kita?
Betapa Allah melindungi sel-sel
otak kita yang sangat rentan dengan batok tengkorak yang begitu keras.
Allah lindungi jantung kita
dengan deretan tulang rusuk yang begitu sempurna.
Allah tumbuhkan bulu mata untuk
menjaga dari debu yang beterbangan.
Allah tumbuhkan bulu hidung untuk
menjaga sirkulasi udara yang masuk ke hidung dan paru-paru.
Siapa yang menjaga agar darah
tidak keluar dari berbagai lubang, padahal ada banyak lubang dalam
diri manusia, berapa juta lubang pori-pori yang biasa mengeluarkan keringat.
Siapa yang menjaga agar kotoran
atau air kencing tidak keluar mengucur begitu saja dari tempat pembuangan
padahal tak berpintu dan tak dikunci.
Subhanalloh, itu baru yang nampak dan sangat
dekat dari diri kita, belum sampai kondisi peredaran alam semesta yang begitu
teratur dan tertata.
Ya Allah… Ya Mu’miin…
Wallohu a’lam
Kalideres, 7 Ramadhan 1441 H.