Senin, 23 Maret 2020

BERTAHIYAT SAAT ISRA MIRAJ


Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril AS terbius mega cahaya yang terdiri dari berbagai warna saat melewati sidratul muntaha di malam Isra Mi’raj.

Jibril pun terdiam menghentikan langkahnya.

Wahai Jibril, jangan kau biarkan aku berjalan sendirian. Pinta Nabi.

Melangkahlah Jibril mendekati Nabi. Allohu akbar, selangkah saja hampir menyebabkan Jibril terbakar cahaya. Badan Jibril tiba-tiba mengecil. Subhanalloh hal itu tidak terjadi pada Nabi.

Jibril berpesan agar Nabi memberi salam kepada Allah SWT jika sudah sampai di Khithob (tempat komunikasi).

Nabi SAW: Attahiyyatul mubarokaatush Sholawatuth thoyyibaatu lillah. Kesejahteraan, keberkahan, dan sholawat yang baik adalah milik Allah SWT

Allah SWT: Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullohi wabarokaatuh. Keselamatan, Rahmat Allah dan berkah-Nya atasmu wahai Nabi.

Merasa mendapat penghormatan luar biasa dari Allah, Nabi tidak mau penghormatan ini hanya untuk dirinya sendiri, Nabi ingin hamba-hamba  Allah yang saleh juga mendapatkan penghormatan ini.

Nabi pun menjawab: Assalamu ‘alaina wa alaa ibadillahish sholihin. Keselamatan semoga untuk kami dan juga untuk hamba-hamba-Mu yang saleh.

Mendengar percakapan itu penduduk langit dan bumi pun bersyahadat: Asyhadu anla ilaaha illalloh wa asyhadu anna muhammadar-rosuululloh. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Subhanalloh, walhamdulillah, walaailaha illaloh, wallohu akbar.

Ade Zen. 27 Rajab 1441 H.
Lihat kitab Kasyifatus Saja Syekh Imam Nawawi pasal Tasydid Tasyahud