Kamis, 30 April 2020

Muhammad Ali dan Sang Bodyguard

Oleh: Ade Zaenudin 

Siapa yang tidak kenal Muhammad Ali, petinju legendaris kelas dunia asal Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara, Muhammad Ali mendapatkan pertanyaan, Apakah Anda punya bodyguard? Dengan ekspresi serius (agak gimanaa gituh) dan seolah jarinya menghitung satu… dua… tiga… (pura-pura menghitung), lalu tersenyum dan membuka matanya.

Muhammad Ali menjawab.

Saya punya satu bodyguard.
DIA tidak  punya mata, tapi DIA melihat.
DIA tidak punya telinga, tapi DIA mendengar.
DIA ingat semua hal dengan ingatan yang kuat.
Kalau DIA ingin sesuatu, DIA tinggal menciptakannya dan langsung jadi.
Pengikutnya patuh dan DIA tahu apa yang orang bicarakan.
DIA tahu semua rahasia bahkan yang ada di dalam benak.
Siapa DIA?
DIA adalah ALLAH.
DIA adalah bodyguard saya
DIA adalah bodyguard Anda

Jawaban yang luar biasa cerdas dan “bergizi tinggi”.

Seperti kita ketahui, salah satu asma’ul husna adalah Al-Mu'min, Allah Maha Memberi Rasa Aman. Allah adalah bodyguard kita semua.

Kalau presiden, artis, pejabat, atau orang kaya punya bodyguard, maka bodyguard mereka adalah bodyguard biasa saja. Mereka masih sebatas manusia, bekerja atas dasar pamrih, atas dasar gaji dan bekerja sesuai perintah sang majikan.

Allah bukan bodyguard biasa, tidak bekerja atas dasar perintah, bukan pula karena pamrih ataupun gaji.

Persoalannya adalah berapa banyak manusia yang memiliki keyakinan (keimanan) yang tinggi bahwa Allah benar-benar melindungi kita, seperti keyakinan Muhammad Ali yang begitu mantap. Tidak sedikit manusia yang lebih percaya pada manusia lagi, bukan pada Sang Pembuat manusia. Keyakian yang semu.

Manusia sering kali lebih mengedepankan logika dan apa yang terlihat mata, dibanding keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pernahkah terpikir oleh kita?

Betapa Allah melindungi sel-sel otak kita yang sangat rentan dengan batok tengkorak yang begitu keras.

Allah lindungi jantung kita dengan deretan tulang rusuk yang begitu sempurna.

Allah tumbuhkan bulu mata untuk menjaga dari debu yang beterbangan.

Allah tumbuhkan bulu hidung untuk menjaga sirkulasi udara yang masuk ke hidung dan paru-paru.

Siapa yang menjaga agar darah tidak keluar dari berbagai lubang, padahal ada banyak lubang dalam diri manusia, berapa juta lubang pori-pori yang biasa mengeluarkan keringat.

Siapa yang menjaga agar kotoran atau air kencing tidak keluar mengucur begitu saja dari tempat pembuangan padahal tak berpintu dan tak dikunci.

Subhanalloh, itu baru yang nampak dan sangat dekat dari diri kita, belum sampai kondisi peredaran alam semesta yang begitu teratur dan tertata.

Ya Allah… Ya Mu’miin…

Wallohu a’lam

Kalideres, 7 Ramadhan 1441 H.