Oleh: Ade
Zaenudin
Prolog
Kata "pahlawan" di bulan
Nopember tahun ini terasa begitu spesial bagi saya, karena setidaknya ada 3
momentum yang secara bersamaan berkumpul dan memiliki relevansi terkait
"pahlawan" di bulan ini. Pertama peringatan hari pahlawan itu sendiri
yang jatuh di tanggal 10, kemudian 25 Nopember-nya diperingati hari guru, hari
dimana para pahlawan pemberantas kebodohan dirayakan, dan yang sangat spesial
bagi saya adalah bertepatan dengan hadirnya bulan Rabiul Awal, bulan dimana
penghulunya para pahlawan dilahirkan, beliau adalah Nabi Muhammad SAW, yang
melahirkan jutaan pahlawan, yang kepahlawanannya menginspirasi setiap orang
untuk senantiasa berjiwa pahlawan.
Kekaguman terhadap baginda Rasul
tentu bukan tanpa alasan, bukan pula karena keterpaksaan, apalagi hanya sekedar
ikut-ikutan. Perangainya seolah menjadi oase di tengah keringnya sungai
peradaban, yang mampu mengalirkan buih-buih cinta yang kian membuncah
menghantam menjadi ombak kerinduan yang begitu mendalam, menghanyutkan
baju-baju kesombongan, kepongahan, dan nafsu kebinatangan.