Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril AS
terbius mega cahaya yang terdiri dari berbagai warna saat melewati sidratul
muntaha di malam Isra Mi’raj.
Jibril pun terdiam menghentikan langkahnya.
Wahai Jibril, jangan kau biarkan aku berjalan
sendirian. Pinta Nabi.
Melangkahlah Jibril mendekati Nabi. Allohu
akbar, selangkah saja hampir menyebabkan Jibril terbakar cahaya. Badan
Jibril tiba-tiba mengecil. Subhanalloh hal itu tidak terjadi pada Nabi.
Jibril berpesan agar Nabi memberi salam kepada
Allah SWT jika sudah sampai di Khithob (tempat komunikasi).
Nabi SAW: Attahiyyatul mubarokaatush
Sholawatuth thoyyibaatu lillah. Kesejahteraan, keberkahan, dan sholawat
yang baik adalah milik Allah SWT
Allah SWT: Assalaamu ‘alaika ayyuhan
nabiyyu warohmatullohi wabarokaatuh. Keselamatan, Rahmat Allah dan
berkah-Nya atasmu wahai Nabi.
Merasa mendapat penghormatan luar biasa dari
Allah, Nabi tidak mau penghormatan ini hanya untuk dirinya sendiri, Nabi ingin hamba-hamba
Allah yang saleh juga mendapatkan
penghormatan ini.
Nabi pun menjawab: Assalamu ‘alaina wa
alaa ibadillahish sholihin. Keselamatan semoga untuk kami dan juga untuk
hamba-hamba-Mu yang saleh.
Mendengar percakapan itu penduduk langit dan
bumi pun bersyahadat: Asyhadu anla ilaaha illalloh wa asyhadu anna
muhammadar-rosuululloh. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Subhanalloh, walhamdulillah, walaailaha
illaloh, wallohu akbar.
Ade Zen. 27 Rajab 1441 H.
Lihat kitab Kasyifatus Saja Syekh Imam Nawawi
pasal Tasydid Tasyahud